Sistem CAT ASN
https://kupang.tribunnews.com/2021/09/08/sistem-cat-dan-harapan-pejuang-casn
Berdasarkan Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara, tanggal 23 agustus 2021, tentang Penyampaian Jadwal SKD CPNS, Seleksi Kompetensi PPPK Non Guru tahun 2021, dan Rekomendasi Ketua Satgas Covid-19, maka pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK Non Guru tahun 2021 akan dimulai pada Kamis, 2 September 2021. Tentu ini menjadi kabar menggembirakan bagi para pejuang CPNS dan PPPK Non Guru yang sudah melamar dan lolos seleksi administrasi. Betapa tidak, sampai saat ini, peminat CPNS dan CPPPK masih cukup tinggi. Antusias para pelamar untuk bergabung menjadi unsur Aparatur Negara nampak dari jumlah pelamar yang membludak pada setiap formasi yang dibuka. Walaupun berbagai bidang pekerjaan di era digital ini sangat bervariasi, namun bagi sekelompok masyarakat, profesi sebagai PNS masih dianggap cukup terhormat dengan gaji yang memadai, sehingga menarik minat masyarakat untuk menjadi PNS. Setiap pembukaan pendaftaran PNS dibuka, banyak orang berbondong-bondong melakukan pendaftaran. Hemat saya, inilah saat penting yang harus dipersiapkan oleh para peserta agar bisa bersaing secara kompetitif.
Melihat perubahan dan perkembangan sistem seleksi
yang ada sekarang, bagi saya ini merupakan kemajuan yang sangat bagus dari
kinerja BKN dan Kemenpan-RB yang patut diapresiasi. Bahwasannya, dengan adanya
perkembangan terknologi yang semakit pesat, menyebabkan ujian tes dalam
berbagai bidang juga turut mengalami peningkatan dalam kualitas, kecepatan,
kepraktisan, serta kemudahan. Ujian konvensional pun bergeser kearah
komputerisasi, salah satunya dengan adanya ujian online dan Computer Assisted Test (CAT). Dewasa ini
ujian online dan Computer Assisted Test
digunakan sebagai sarana evaluasi untuk mengukur pengetahuan dengan cara
mengambil data peserta ujian yang memenuhi syarat dan menyimpan hasil ujian
peserta dalam database pusat. Data yang ada didalamnya antara lain; bank soal
beserta kunci jawabannya, hingga data-data peserta ujian itu sendiri.
Di banyak Negara lain, memberikan penilaian berbasis
komputer telah menjadi standar sehingga Computer
Assisted Test semakin menarik untuk departemen pendidikan, legislatif,
maupun pembuat kebijakan lainnya. Kelebihan potensi ujian online adalah
pelaporan skor yang dapat diketahui langsung, penurunan beban biaya
administrasi, peningkatan keamanan bahan pengujian, dan penjadwalan ujian yang
lebih fleksibel. Kalau kita berbicara mengenai penilaian, tentu tidak akan
terlepas dari valid atau tidaknya suatu penilaian. Kecurangan dalam ujian
menjadi salah satu faktor tidak validnya penilaian kemampuan peserta ujian.
Keberadaan pengacakan dan randomisasi dalam penyajian soal merupakan solusi
yang sering digunakan dalam mengatasi kecurangan. Oleh sebab itu metode
tampilan soal yang berbeda atau pengacakan soal untuk setiap peserta ujian
merupakan salah satu solusi dalam Computer
Assisted Test.
Menilik sejarah yang ada, dapat kita lihat bahwa pelaksanaan
sistem seleksi CASN berbasis Computer
Assisted Test (CAT) yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara-Reformasi Birokrasi (PAN RB) bekerja sama dengan Badan Kepegawaian
Negara (BKN) dimulai sejak tahun 2013, namun belum dilaksanakan secara
serentak. Nanti ditahun 2014 barulah proses seleksi dilakukan seara serentak.
Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT)
merupakan bagian dari mekanisme pendaftaran CASN. Hingga tahun 2021, mekanisme
pendaftaran CASN dilaksanakan secara online dan dilakukan melalui portal htttps://sscasn.bkn.go.id.
Sistem
seleksi yang sebelumnya dilaksanakan secara konvensional dinilai banyak
kelemahan karena menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK) berbentuk kertas
dengan kebutuhan yang sangat besar, memerlukan petugas pengawas yang banyak,
tidak langsung diumumkan sehingga memperbesar terjadinya praktek-praktek
kecurangan seperti KKN. Sedangkan dalam sistem seleksi Computer Assisted Test (CAT) pendekatan yang dipakai adalah
komputerisasi, sehingga mulai proses pendaftaran, registrasi, hingga tahapan
penyeleksian menggunakan komputer dengan passing
grade tertentu sesuai dengan kompetensinya. Sistem ini juga memungkinkan
peserta untuk dapat mengetahui secara langsung hasil seleksi.
Selain itu, menyangkut kelebihan dari sistem CAT
ini, dapat kita lihat bahwa peserta bisa langsung mengetahui hasil nilai yang
diperolehnya, penilaian dilakukan secara obejektif, kecurangan dan praktek KKN
hampir pasti sulit terjadi, karena semuanya dipublikasikan secara transparan.
Dan tidak hanya itu, dengan adanya sistem CAT ini, pemerintah juga dapat
terbantu dalam menentukan standarisasi hasil ujian, serta mempercepat proses
pemeriksaan dan pelaporan hasil ujian. Ditambah lagi, jika dilihat dari sisi
pengawasan, jelas bahwa jumlah pengawas tidak perlu banyak. Sistem ini juga
menghemat anggaran karena tidak lagi menggunakan kertas ujian.
Sekali lagi, sistem seleksi CAT ini merupakan salah
satu sistem yang bisa dibilang sudah mumpuni. Walau demikian, sistem ini masih
perlu dan harus terus dilakukan perbaikan agar lebih optimal, mengingat era
digital saat ini terus berkembang secara masif, maka perlu dikuatkan keamanan
sistem CAT ini agar tidak terjadi kebocoran data, atau dibajak oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab.
Dengan dimulainya pelaksanaan Seleksi Kompetensi
Dasar CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK Non Guru, saya yakin bahwa saat ini para
peserta sudah dalam kondisi siap berkompetisi. Kegembiraan dan semangat para
peserta juga sudah mulai nampak. Saya kira, ini semua karena situasi dan
kondisi saat ini cukup sulit, sebab selain terkait dengan sempitnya lapangan
kerja yang dapat diakses oleh masyarakat, adanya kebijakan khusus bagi para
tenaga honorer untuk bisa mengikuti ujian seleksi CPPPK telah membuka secercah
harapan bagi mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdikan dirinya bekerja di
instansi pemerintah.
Jelas bahwa menjadi seorang ASN adalah sebuah status
yang banyak diimpikan masyarakat. Di saat kondisi ekonomi yang tidak menentu
saat ini, di mana harga barang kebutuhan pokok melambung, harga BBM melangit,
serta sulitnya mendapatkan pekerjaan, juga keadaan ekonomi yang labil serta
ancaman PHK besar-besaran secara otomatis karena pandemi Covid-19 yang belum
jelas kapan berakhirnya, akan menambah jumlah pengangguran.
Dalam kondisi seperti ini, mereka mendambakan saftty income, salah satunya adalah
pendapatan sebagai pegawai negeri, baik gaji maupun tunjangan pensiun. Lebih
dari soal gaji dan kepastian jaminan hari tua, alasan lain yang tak kalah pentingnya
bagi pemburu yang dijuluki ‘abdi negara’ tersebut adalah gengsi sosial. Gaji
yang relatif kecil bukan penghalang motivasi untuk mengejar status PNS. Prinsip
gaji kecil tak jadi soal, yang penting status PNS menjanjikan jaminan kepastian
hari tua, termasuk tunjangan kesehatan buat anak-istri. Mungkin argument saya
ini terlihat agak berlebih, tetapi inilah realita yang tidak bisa dipungkiri.
Besar harapan, kiranya sistem seleksi CAT ini terus dikembangkan sehingga
menjadi lebih objektif, transparan, adil, kompetitif, dan bersih dari KKN.
Dengan begitu, para peserta/pelamar bisa mendapat kepuasan tersendiri dari
hasil yang mereka capai. Lulus ataupun tidak, itu bukan ukuran akhir. Yang
terpenting adalah kepuasan peserta bisa terbentuk karena adanya sistem seleksi
CAT yang optimal. Selamat berkompetisi para pejuang CASN. Kalian bisa!
Komentar